Kabupaten Dogiyai Papua Terima 37 Orang Guru SM-3T 2016

Dogiyai - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Dogiyai menerima para calon guru profesional SM-3T (Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar dan Tertinggal) sebanyak 37 orang yang diutus dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam acara penyambutan yang diselenggarakan hari ini (8/9/2016) di Aula Pemda Kabupaten Dogiyai.

Dalam sambutannya, Sekertaris Senat Unnes, Muhammad Arif mengatakan, ke-37 calon guru profesional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu terdiri dari 13 laki-laki dan 24 perempuan.

"Sebanyak 346 peserta SM-3T tersebar di lima provinsi, diantaranya Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua," tutur Sekertaris Senat Unnes.

Menurutnya, para peserta SM-3T berasal dari beraneka program studi, diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesres) dan Bimbingan Konseling (BK).

"Tujuannya, untuk membantu kegiatan di sekolah atau penyelenggaraan pendidikan," Kata Muhammad Arif.

Selaku Sekertaris Senat Unnes, ia berharap agar ke-37 calon guru profesional yang ditugaskan di beberap satuan dan jenjang pendidikan di Dogiyai diterima oleh pemda Dogiyai dan tentunya mereka (peserta SM-3T) mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dan keberadaan kabupaten Dogiyai selama setahun bertugas di Dogiyai.

"Diharapkan agar para peserta mampu menyesuaikan diri dengan kebudayaan disini," harapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dogiyai, Natalis Degei, S. Sos mewakili bupati Dogiyai menerima ke-37 para calon guru profesional itu dengan senang hati. Sebab menurutnya, di Dogiyai masih membutuhkan tenaga guru selain tenaga medis.

"Karena kami butuh tenaga guru, maka kami akan memperjuangkan nasib mereka (peaerta SM-3T -red) jika mereka masih bertahan setelah masa kontrak-nya berakhir. Saya akan berjuang hingga mereka menjadi PNS," tutur Natalis Degei.

Selain itu, menurut Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Dogiyai, Antonius Degei, peserta SM-3T selanjutnya diberikan tanggungjawab sepenuhnya kepada setiap kepala sekolah sesuai penempatan tugas peserta SM-3T yang telah dibagi.

Acara selanjutnya, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) penempatan yang dibacakan oleh Benediktus Goo, S.Pd sekaligus pembagian penempatan tugas. Sesuai SK mereka resmi bertugas tanggal ditetapkan, yakni tertanggal 5 September 2016.

Penyambutan Guru SM-3T Oleh Pemda Kabupaten Dogiyai 
Berikut ini adalah sekolah-sekolah yang mendapat peserta SM-3T: SMP N 1 Mapia (sebanyak 5 tenaga pendidik), SMP N 1 Kamuu Selatan (sebanyak 2 tenaga pendidik), SMP N 2 Modio (sebanyak 3 tenaga pendidik), SD YPPK Abaimaida (sebanyak 2 tenaga pendidik), SMP N 1 Dogiyai (sebanyak 1 tenaga pendidik), SMP N 1 Kamuu Timur (sebanyak 1 tenaga pendidik), SMK N 1 Dogiyai (sebanyak 1 tenaga pendidik), SMA N 1 Dogiyai (sebanyak 3 tenaga pendidik), PAUD Abaimaida (sebanyak 1 tenaga pendidik), SD YPPK Idakebo (sebanyak 2 tenaga pendidik), SD N 1 Moanemani (sebanyak 1 tenaga pendidik), SD Inpres Diyeugi (sebanyak 2 tenaga pendidik), SD YPPK Modio (sebanyak 1 tenaga pendidik), SD N Gopouya (sebanyak 1 tenaga pendidik), SD Inpres Dawaikunu (sebanyak 1 tenaga pendidik), SMP N 1 Kamuu (sebanyak 3 tenaga pendidik), SMP YPPK Moanemani (sebanyak 1 tenaga pendidik), SMK N 1 Dogiyai (sebanyak 1 tenaga pendidik), SMK YPPGI Idakebo (sebanyak 2 tenaga pendidik) dan SMA N 2 Dogiyai sebanyak 1 tenaga pendidik. 

*Vitalis Goo/Majalah Lintas Meepago

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama